Sunday, April 10, 2011

Tahap-tahap Proses Pembelian


A. Tahap-tahap proses pembelian
            Robinson and Associates telah mengidentifikasi delapan tahap proses pembelian industry dan menamakan kedelapan tahap itu fase pembelian (buyphase). Tahap-tahap itu ditunjukkan dalam tabel dibawah ini. Model itu menamakan kerangka kerja kisi-kisi pembelian (buygrid framework).

            Tabel 1. Kerangka kerja kisi-kisi pembelian:
                                                 Kelas-kelas pembelian

Tugas Baru
Pembelian Ulang Yang Dimodifikasi
Pembelian Ulang Langsung
Fase-fase Pembelian
1.   Pengenalan masalah
2.   Perumusan Kebutuhan Umum
3.   Spesifikasi Produk
4.   Pencarian Pemasok
5.   Permintaan Pengajuan Proporsal
6.   Pemilihan Pemasok
7.   Spesifikasi rutinitas pesanan
8.   Penilaian Kerja.
Ya

Ya
Ya
Ya

Ya
Ya

Ya
Ya

Mungkin

Mungkin
Ya
Mungkin

Mungkin
Mungkin

Mungkin
Ya
Tidak

Tidak
Ya
Tidak

Tidak
Tidak

Tidak
Ya






            Tabel 1 menggambarkan tahap pembelian yang tercakup dalam situasi pembeliansebagai tugas baru. Dalam situasi pembelian ulang yang dimodifikasi atau situasi pembelian ulang langsung, beberapa tahap dipadatkan atau di bypass. Sebagai contoh, dalam situasi pembelian ulang langsung, pembeli biasanya memiliki pemasok yang disukai atau daftar peringkat pemasok. Dengan demikian tahap pencarian pemasok dan pemilihan proposal akan diloncati.
Pengenalan Masalah
            Proses pembelian dimulai saat seseorang di dalam perusahaan menyadari adanya masalah atau kebutuhan yang dapat dipenuhi dengan memperoleh barang atau jasa. Pengenalan masalah tersebut dapat dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.

Perumusan Kebutuhan dan Spesifikasi Produk Umum
            Berikutnya, pembeli menetapkan karakteristik umum dan kuantitas barang yang dibutuhkannya. Untuk produk standar, tahap itu sederhana. Untuk produk yang rumit, pembeli harus bekerja sama dengan pihak lain, insinyur, pemakai untuk menentukan karakteristik seperti keandalan, daya tahan, dan harga. Para pemasar bisnis dapat membantu pembeli dengan menjelaskan bahwa produknya benar-benar sesuai dengan kebutuhan pembeli tersebut.
Pencarian Pemasok
            Pada tahap ini, pembeli tersebut berusaha mengidentifikasi pemasok yang paling sesuai. Pembeli dapat meneliti daftar perusahaan, melakukan pencarian dengan computer, memperhatikan iklan dagang dsb.
Permintaan Pengajuan Proposal
            Pembeli akan mengundang pemasok yang memenuhi syarat supaya mengajukan proposal. Jika produk yang bersangkutan rumit atau mahal, pembeli akan menuntut proposal tertulis yang rinci dari tiap-tiap pemasok yang memenuhi syarat. Setelah mengevaluasi proposal tersebut, pembeli akan menghapus beberapa pemasok dang mengundang pemasok yang tersisa untuk melakukan presentasi resmi.
Pemilihan Pemasok
            Sebelum memilih pemasok, pusat pembelian akan membuat spesifikasi sejumlah atribut pemasok yang diinginkan dan menetapkan tingkat kepentingan relative atribut tersebut. Pusat pembelian kemudian menilai pemasok berdasarkan atribut-atribut itu dan mengidentifikasi pemasok yang paling menarik.
Spesifikasi Rutinitas Pesanan
            Setelah memilih para pemasok, pembeli tersebut merundingkan pesanan akhir, merinci spesifikasi teknis, jumlah yang dibutuhkan, waktu penyerahan yang diharapkan, kebijakan pengembalian, garansi dan seterusnya.
Penilaian Kinerja
            Pembeli secara periodic mengkaji ulang kinerja pemasok yang dipilih. Ada tiga metode yang biasanya digunakan. Pembeli tersebut dapat menghubungi pemakai akhir dan menanyakan evaluasi mereka, pembeli tersebut dapat memeringkat pemasok berdasarkan beberapa criteria dengan menggunakan metode nilai tertimbang atau pembeli dapat menjumlahkan biaya kinerja pemasok yang buruk untuk menghasilkan penyesuaian biaya pembelian termasuk harga. Kaji ulang kinerja dapat menyebabkan pembeli meneruskan, memodifikasi atau menghentikan hubungannya dengan pemasok tersebut.

No comments:

Post a Comment