Thursday, October 6, 2011

Ide dan Peluang dalam kewirausahaan

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Wirausaha
Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan arti Between taker atau go-between. Pengertian wirausaha menurut Joseph Schumpeter adalah entrepreneur as the person who destroys the exiting econimic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting new raw materials.
Jadi menurut Joseph wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau pengahan bahan baku baru.   Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula dilakukan dalam organisas bisnis yang sudah ada.

Unsur Wirausaha
Unsur wirausaha mencakup beberapa unsur penting yang satu dengan yang lain saling terkait, bersinergis, dan tidak terlepas satu sama lain, yaitu: Unsur daya   piker (kognitif), Unsur keterampilan (psikomotorik), Unsur sikap mental (afektif), dan Unsur kewaspadaan atau intuisi.

1. Ide Kewirausahaan
Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui inovasi dan Mengubah tantangan menjadi peluang. Dengan membuka usaha atau berwirausaha, harga diri seseorang tidak turun tetapi sebaliknya meningkat, dari sisi penghasilan memiliki usaha sendiri jelas dapat memberikan penghasilan yang lebih baik dibandingkan menjadi pegawai. Biasanya para wirausaha selalu memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan kegiatan usahanya. Telinga, mulut, dan mata selalu memberikan inspirasi untuk menangkap setiap peluang yang ada, terpikir melihat atau mendengar sesuatu selalu menjadi ide untuk dijual. Motifasi untuk maju dan semakin besar akan selalu melekat dalam hati seorang pangusaha. Menemukan ide bisnis merupakan anugrah yang tidak terhingga karena dalam realitasnya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, maka tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata. Terkadang ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dahulu oleh orang lain.
Dalam konteks ini, sebenarnya untuk membuat bisnis atau usaha memang dibutuhkan ide, hanya saja karena kita kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, sedang bisnisnya nol. Itulah modal awal kita yaitu keberanian dalam memulai berwirausaha Dengan keberanian kita dapat berpikir luas sehingga kalau sudah terpikir akan ada rintangan yang menghadang dengan keberaniaan itu rintangan tersebut akan dirubah menjadi suatu tantangan dalam berwirausaha dan akhirnya terbentuklah jiwa interpreneur. Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencara departemen atau devisi.
Ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
1.         Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
2.         Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
3.         Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.
Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
1.         Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
2.         Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
3.         Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik
Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
1.         Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
2.         Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
3.         Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.

2. Sumber-sumber Potensial Peluang
Seorang calon pengusaha harus berani mengambil resiko sebesar dan seberat apapun. Hal yang perlu diingat adalah menjalankan segala sesuatu dengan perhitungan matang dan selalu memiliki sikap optimistis bahwa semua masalah dapat diatasi. Perlu dicamkan bahwa semakin besar resiko yang dihadapi, semakin besar pula peluang memperoleh keuntungan tidak hilang dan segala kendala resiko yang bakal dihadapi dapat diatasi atau diminimalkan, sebelum melakukan bisnisnya seorang calon pengusaha perlu atau harus memperhitungkannya.
Diperlukan kemauan keras untuk memupuk jiwa kewirausahaan mau belajar hal hal baru, mau mencari peluang, berani mencoba formula bisnis dan tentu saja belajar mengelola resiko. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dan peluang peluang itu. Dalam kaitannya dengan peluang dalam berwirausaha ada beberapa sumber peluang usaha antara lain:
1.      Perubahan teknologi
2.      Perubahan kebijakan dan politik
3.      Perubahan sosial demografi
Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara: Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
1.      Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
2.      Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan
wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
1.      Analisis demografi pasar
2.      Analisis serta tingkah laku pesaing
3.      Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang.
Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
1.      Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
2.      Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
3.      Dukungan keuangan
4.      Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara:
1.      Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
2.      Kerugian teknik harus rendah
3.      Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
4.      Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
5.      Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
6.      Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya
Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
1.      Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
2.      Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
3.      Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.

3. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Sebenarnya di sekitar kita ini banyak sekali macam usaha atau bisnis yang bisa diraih, hanya saja kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat konsumen. Barang kali sekarang ini belum banyak yang kita temukan, jika kita kreatif akan mampu melihat peluang bisnis sebanyak-banyaknya dan mampu menangkap satu atau dua diantaranya. Pendek kata, peluang bisnis tidak akan pernah habisnya, selama minat manusia masih menjalankan hajat hidupnya di dunia ini. Peluang bisnis bisa datang dari mana saja, misalnya ketrampilan yang kita miliki juga bisa dijadikan peluang bisnis, trampil di bidang elektronika misalnya. Tingkat pendidikan kita juga bisa menjadi bisnis dengan pengembang profesi, misal membuka kursus privat. Peluang itu juga terdapat dilingkungan pekerjaan, organisasi dan tetangga. Dengan begitu, kita tidak hanya jeli mencari peluang bisnis tapi juga mampu menciptkan pasar. Begitu pula hobi dari hasil hobi kita juga bisa menjadi peluang bisnis melukis misalnya.
Peluang bisnis itu hanya bisa diraih jika kita jeli dan gigih. Oleh karena itu sebaiknya jangan ragu di dalam setiap meraih peluang bisnis di sekitar kita. Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang  yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
1.      Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
2.      Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)

No comments:

Post a Comment