Thursday, December 29, 2011

10 Keunikan Perempuan Indonesia

Studi psikografi terkini terhadap perempuan Asia yang diadakan oleh Universal Networks International bekerja sama dengan Synovate menghasilkan potret perempuan urban modern yang unik. Universal Networks International (UNI) menyebutnya sebagai High Heeled Warriors, yakni potret perempuan yang menghadapi berbagai tugas dan harapan, tetapi menjalaninya dengan kekuasaan, kecerdasan, dan kemampuan yang kian meningkat.

Riset High Heeled Warriors di Asia ini menggambarkan perempuan yang berambisi dalam karier, juga kesejahteraan keluarganya, tetapi tetap memiliki nilai dan identitas diri yang dipertahankan atas kehendaknya sendiri. Perempuan memiliki kuasa atas dirinya, mampu dan aktif mengambil keputusan, termasuk dalam keluarga.

Menurut UNI, High Heeled Warriors di Indonesia, para perempuan urban modern, memiliki 10 sifat yang unik. Boleh jadi salah satu, beberapa, atau bahkan semua sifat ini juga bisa ditemui dalam diri Anda.


1. Ikatan kuat dengan keluarga dan masyarakat
Perempuan urban modern di Indonesia menilai bahwa mengasuh, mencintai, dan bertanggung jawab terhadap keluarga sebagai hal penting dalam hidup. Ia percaya bahwa memiliki karier adalah cara untuk berkontribusi terhadap keluarganya. Termasuk sebagai konsumen, prioritasnya dalam membeli produk adalah untuk memberikan yang terbaik bagi keluarganya.

2. Selalu terhubung dengan teman dan kerabat
Ia memiliki hubungan baik dengan teman-teman yang dikenal sejak lama. Sahabat adalah bagian penting dalam hidupnya.

3. Terpelajar

Semakin banyak perempuan modern di perkotaan yang mengenyam pendidikan tinggi dan menjadi kalangan terpelajar. Ia selalu mencari informasi terbaru agar bisa merencanakan kehidupan dengan lebih baik.

4. Berorientasi sukses
Keluarga dan karier menjadi prioritas untuk mencapai kehidupan sukses yang seimbang. Inilah orientasi perempuan modern di perkotaan di Indonesia. Ia ingin mencapai sukses di setiap aspek kehidupan, termasuk sukses dalam membina keluarga harmonis dan membesarkan anak-anak.

5. Berorientasi karier
High Heeled Warriors Indonesia adalah mereka yang mendapatkan kepuasan pribadi. Salah satunya dengan memiliki rasa penghormatan atas diri sendiri serta kebanggaan dengan menjadi perempuan dan ibu bekrja yang sukses dan modern.

6. Ingin terlihat cerdas dan modern
Perempuan urban modern menggambarkan dirinya sebagai sosok yang intelek dan melek fashion. Bagaimana ia berpenampilan dan membawakan diri, hal tersebut menjadi penting baginya.

7. Melek keuangan
Perempuan modern di Indonesia menerima norma sosial sebagai bagian dari kehidupannya. Namun, ia tidak melihat dirinya sebagai sosok pasif dalam pengambilan keputusan, terutama di keluarga.

Ia secara berkala mendiskusikan keuangan keluarga dengan suami. Ia bekerja untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan keluarga. Ia merencanakan keuangan dengan lebih baik untuk hidup lebih mapan.

8. Melek teknologi
Agar selalu terhubung dengan keluarga dan teman, yang menjadi prioritasnya, perempuan modern di perkotaan termotivasi untuk memiliki teknologi terkini. Riset ini menunjukkan 55 persen perempuan Indonesia percaya bahwa teknologi modern punya peran dalam kesuksesannya dalam karier dan membantunya dalam kehidupan pribadi.

9. Peduli pada kesehatan

Keseimbangan gaya hidup antara karier, keluarga, dan diri sendiri penting bagi perempuan modern Indonesia. Karenanya, ia menilai penting dan membutuhkan kegiatan, juga produk yang membantunya mencegah penyakit dan meningkatkan nutrisi sebagai bagian dari peningkatan kualitas hidupnya. Tak ayal, fitness dan aerobik menjadi pilihan menarik bagi perempuan Indonesia, yang tak ditemui pada perempuan lainnya di Asia Tenggara.

10. Ingin aman dan nyaman

Perempuan urban modern di Indonesia menghargai pentingnya relaksasi dan memanjakan diri. Namun, kenyamanan ini tak hanya untuk dirinya pribadi. Hal ini diekspresikannya dengan merencanakan masa depan keluarga, termasuk keuangan, dan memastikan semua faktor keamanan dan kenyamanan itu telah disiapkan dengan baik.

Dengan persiapan yang matang, perempuan lebih termotivasi untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan nyaman untuk dirinya, terutama keluarganya.


Sumber: http://female.kompas.com/read/2011/10/30/12575615/10.Keunikan.Perempuan.Indonesia

Thursday, December 8, 2011

TEKNIK SAMPLING DALAM PENELITIAN KUANTITATIF

PEMBAHASAN

Pengertian populasi dan sampel
1.    Pengertian populasi
Populasi berasal dari kata bahasa Inggris population yang berarti jumlah penduduk. Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi orang kebanyakan menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Hal tersebut ada benarnya juga, Karena itulah makna kata populasi yang sesungguhnya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata populasi menjadi amat popular, dan digunakan diberbagai disiplin ilmu.
Dalam metode penelitian kata populasi amat popular, digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
1.1  Macam-macam populasi dilihat dari penentuan sumber data
a.    Populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas-batasnya secara kuantitatif. Misalnya, jumlah murid SLTA di Surabaya pada tahun 2004 sebanyak 150.000 siswa terdiri dari 78.000 murid putra dan 72.000 murid putri.
b.    Populasi tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenya, luas populasi bersifat tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif. Misalnya, jumlah gelandangan di Indonesia. Ini berarti harus dihitung jumlah gelandangan di Indonesia dari tahun ke tahun, dan tiap kota. Tidak saja perhitungan terhadap

1
jumlah gelandangan yang ada sekarang, tetapi juga dilakukan penafsiran jumlah gelandangan di waktu yang akan datang.

1.2  Macam-macam populasi dilihat dari kompleksitas objek populasi :
a.    Populasi homogen, yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi, memiliki sifat-sifat yang relative sama satu sama lainnya. Sifat populasi seperti ini banyak dijumpai pada medan eksata, misalnya air. Ciri yang menonjol dari populasi homogen, tidak ada perbedaan hasil tes dari jumlah tes populasi yang berbeda. Maksudnya adalah gejala yang timbul pada satu kali percobaan atau tes merupakan gejala yang timbul pada seratus kali atau lebih tes terhadap populasi yang sama.
b.    Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota populasi relative memiliki sifat-sifat individual, dimana sifat tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain bahwa individu anggota populasi memiliki sifat yang bervariasi sehingga memerlukan penjelasan terhadap sifat-sifat tersebut baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada penelitian sosial, populasi heterogen menjadi tidak asing lagi dalam setiap penelitian. Hal ini disebabkan semua penelitian sosial berobjekkan manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia yang bersifat amat unik dan kompleks.
Selain pembedaan-pembedaan diatas, populasi juga dapat dibedakan antara populasi sampling dan populasi sasaran. Misalnya, apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel sedangkan yang diteliti hanyalah rumah tangga yang bekerja sebagai petan, maka keseluruhan rumah tangga dalam wilayah penelitian disebut populasi sampling, sedangkan seluruh petani dalam wilayah penelitian disebut populasi.

2
2.    Pengertian sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu , sampel harus dilihat sebagai pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri. Sebuah sampel haruslah dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih dan besarnya peluang tersebut tidak boleh sama dengan 0. Disamping itu pengambilan sampel yang secara acak (random) haruslah menggunakan metode yang tepat sesuai dengan cirri-ciri populasi dan tujuan penelitian. Meskipun sebuah sampel terdiri dari sebagian populasi, tetapi sebagian dari populasi itu tidak selalu dapat disebut sebuah sampel apabila cara-cara pengambilannya tidak benar.

Unit Analisis
            Yang dimaksud dengan unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Masih banyak peneliti, khususnya peneliti pemula yang masih bingung membedakan antara pengertian objek penelitian, subjek penelitian dan sumber data. Untuk menerangkan hal-hal tersebut perhatikanlah contoh-contoh berikut.
            Dalam penelitian pendidikan,seorang peneliti ingin mengetahui metode mengajar yang banyak digunakan oleh guru-guru di SMA. Berdasarkan atas contoh penelitian ini maka yang dimaksud dengan objek penelitian atau variable penelitian adalah ,metode mengajar(yang digunakan guru),yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah guru,dan sebagai sumber data peneliti adalah guru itu sendiri (diwawancarai,diberi angket atau diamati waktu mengajar) serta kepala sekolah yang sekiranya mengetahui tentang jenis metode mengajar yang digunakan oleh guru.
           
3
Sebagai contoh berikutnya misalnya,seorang peneliti akan menyelidiki harga satuan  produksi kaos singlet. Untuk penelitian kedua ini yang dimaksud dengan objek penelitian atau variable penelitian adalah harga satuan produksi (kaos singlet),sebagai subjek penelitian adalah kaos singlet dan sebagai data adalah direktur pabrik kaos.
            Dari kedua contoh penelitian di atas dapat diketahui bahwa yang dapat diklasifikasikan sebagai subjek penelitian dapat berupa benda atau manusia. Dalam penelitian lain,mungkin subjek penelitian tersebut berupa sekolah,desa bahkan mungkin Negara. Untuk mengambil kesimpulan sekolah-sekolah mana yang termasuk disiplin,mana kurang disiplin yang menjadi objek penelitian adalah sekolah.
            Sehubungan dengan pengertian unit analisis ini peneliti harus mengarah pikirannya ke sana pada waktu menentukan sampel penelitiannya. Mungkin sekali seorang peneliti berkeinginan untuk menentukan sebuah kantor pemasaran,yaitu ingin meneliti bagaimana kepemimpinan sang direktur pemasaran. Waktu akan mulai mencari data,peneliti tersebut menjumpai beberapa karyawan,katakana sebanyak 30 orang. Pada waktu ditanya, dia mengatakan bahwa subjek penelitiannya adalah 30 orang.
            Benarkah bahwa banyaknya subjek penelitian adalah 30 orang?Apakah bukan hanya satu orang saja yaitu sang direktur pemasaran? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu membedakan antara subjek penelitian,responden dan informan.
            1. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah subjek yang ditujun untuk diteliti oleh peneliti. Jika kita berbicara tentang subjek penelitian,sebetulnya kita berbicara tentang unit analisis,yaitu subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran peneliti.
4
            2. Responden
Responden berasal dari asal “Respon” atau penanggap,yaitu orang yang menanggapi. Dalam penelitian,responden adalah orang yang diminta memberikan keterangan tentang suatu fakta atau pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk tulisan,yaitu ketika mengisi angket, atau lisan ketika menjawab wawancara.

            3. Informan
Informan adalah orang yang memberikan informasi. Dengan pengertian ini maka informan dapat dikatakan sama dengan reponden,apabila pemberian keterangannya karena dipancing oleh pihak peneliti. Istilah “informan” ini banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.

Basaran Sampel dan Presisi
   
Penentuan besarnya sampel dengan presentase seperti yang dahulu banyak digunakan tampaknya kini sudah harus ditinggalkan. Agar diperoleh hasil penelitian lebih baik, diperlukan sampel yang baik pula, yakni betul-betul mencerminkan populasi. Supaya perolehan sampel lebih akurat, diperlukan rumus-rumus penentuan besarnya sampel, antara lain disebutkan di bawah  ini.
1. Dengan rumus Jacob Cohen:
N   + u + 1

5
Dengan keterangan:
N = Ukuran Sampel
f2 = Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi power dari u,diperoleh dari tabel, t.s.1%.
Power (p) = 0,95an effect size (f2) = 0,1
Harga L tabel dengan t.s.1% power 0,95 dan u = 5 adalah 19,76.
Maka dengan rumus tersebut dapat didapat:
N =  + 5 + 1 = 203,6 dibulatkan 204

2. Dengan rumus berdasarkan proporsi,ada dua rumus
    a. Dikemukakan oleh Issac & Michael:
            S =
Di mana:
S = ukuran sampel
N = ukuran populasi
P = proporsi dalam populasi
d = ketelitian (error)

6
x2 = harga tabel chi-kuadrat untuk α tertentu.
    b. Dikemukakan oleh Paul Leddy:
            N = ()2 (P) (1-P)
            Di mana:
            N = ukuran sampel
            Z = Standard score untuk α yang dipilih
            e =  Sampling error
            P = Proporsi harus dalam populasi
Pembicaraan mengenai sampel ini akan lebih terpahami setelah pembaca mempelajari berjenis-jenis sample dari populasi yang tidak homogen.
Presisi adalah tingkat ketetapan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh dari sampel dibandingkan hasil yang diperoleh dari catatan lengkap, dengan syarat bahwa keadaan-keadaan di mana kedua metode dilakukan, seperti daftar pertanyaan, teknik wawancara, kualitas pencacah, dan sebagainya adalah sama. Secara kuantitatif, presisi disebut kesalahan baku (standard error). Misalnya nilai rata-rata suatu populasi diberi simbol U dan nilai rata-rata sampel diberi simbol X, maka perbedaan U-X disebut presisi.
Macam-macam dan Teknik Pengambilan Sampel
            Ada dua jenis teknik pengambilan sampel, yaitu teknik pengambilan sampel probabilita dan teknik pengambilan sampel nonprobabilita. Teknik pengambilan sampel probabilita adalah suatu teknik pengambilan sampel yang mendasarkan diri bahwa setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
                                                                 
                                                                  7
sebagai sampel. Dengan kesempatan yang sama ini, hasil dari suatu penelitian dapat digunakan untuk memprediksi populasi.
            Sementara itu, teknik pengambilan sampel nonprobabilita adalah suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama. Anggota yang satu memiliki kesempatan lebih besar dibandingkan dengan anggota yang lain sehingga hasil dari suatu penelitian yang menggunakan teknik ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi populasi.
1.1  Teknik pengambilan sampel probabilita
Ada beberapa teknik pengambilan sampel probabilita, yaitu :
a.    Simple Random Sampling
Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang paling mudah dilakukan. Dikatakan sederhana (simple) karena pengambilan anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Teknik ini dapat dipakai jika populasi dari suatu penelitian homogen dan tidak terlalu banyak jumlahnya.
b.    Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata.
c.    Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d.    Cluster Sampling
Teknik cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu


8
negara, provinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

1.2   Teknik pengambilan sampel nonprobabilita
Teknik pengambilan sampel nonprobabilita meliputi :
a.    Sampling Sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomer urut.
b.    Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
c.    Sampling Incidental
Sampling incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai  sumber data.
d.    Purposive Sampling
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Teknik ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
e.    Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin

9
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f.     Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan olehdua orang sebelumnya. Begitu seterusnya,sehingga jumlah sampel semakin banyak.











10

BRi kalahkan Bank Mandiri dan BCA dalam perolehan laba

Dua bank papan atas di Indonesia, Bank Mandiri dan Bank BRI, bersaing meraup laba. Jika pada Triwulan III-2010, Bank BRI dilaporkan memperoleh laba Rp 6,66 triliun maka pada periode yang sama Bank Mandiri membuntuti dari belakang dengan selisih tipis Rp 6,4 triliun.

Perolehan laba BRI ini meningkat 25,56 persen dibandingkan perolehan laba periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,3 triliun.

Sementara bagi Bank Mandiri, perolehan laba bersih ini naik 38,2 persen menjadi Rp 6,4 triliun atau naik Rp1,8 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 4,6 triliun.

Bank yang mendekati perolehan laba BRI dan Bank Mandiri adalah Bank BCA dengan perolehan laba pada periode tersebut adalah Rp 6,1 triliun atau naik 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,09 triliun.

Direktur Operasional BRI, Sarwono Sudarto, mengakui dalam lima tahun terakhir BRI tertinggi memperoleh laba dibandingkan bank lainnya di Indonesia.

"Selama lima tahun terakhir kita tetap yang nomor satu (perolehan labanya)," kata Sarwono dalam paparan pers Kinerja BRI Triwulan III-2010 di Jakarta, Jumat (29/10/2010).

Ditanya pers mengenai perolehan laba yang beda tipis dengan Bank Mandiri, Sarwono mengatakan yang penting bagi BRI tetap terbesar memperoleh laba dengan likuditas yang tidak mengalami gangguan.

"Dan kami tetap fokus di sektor UMKM karena ini memberikan konstribusi besar," kata Sarwono. Direktur BRI Bambang Supeno mengatakan peningkatan laba ini didukung total aset BRI yang meningkat sebesar Rp 16,93 persen yaitu dari Rp 274,39 triliun pada Triwulan III-2009 menjadi Rp 320,84 triliun pada Triwulan III-2010.

Sejalan dengan peningkatan laba itu, peningkatan modal juga tumbuh 26,72 persen dari Rp 25,82 triliun pada Triwulan III 2009 menjadi Rp 32,73 triliun-2010.

"BRI berada di posisi teratas dalam industri perbankan nasional dalam perannya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional lewat penyaluran kredit," kata Bambang.

Dikutip dari Tribunnews Oktober 2010